faridlil21@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

2 koma 1 titik


2 koma 1 titik H
            Suatu takdir tidak akan bisa dirubah, hanya suatu upaya yang dapat membingkai indah takdir buruk itu, Semisal cinta, cinta yang bisa mempermanis kehidupan ini. Cinta dalam hati dalam peluk sang ilahi. Mungkin sebuah pemberian, atau yang kita kasihkan dan lantunkan semua itu berma’na sama yang akan berujung pada kesempurnaan.
            Mungkin itu sebuah kenyataan yang berbelit-belit dan membingungkan, langsung saja kita mulai rangkaian kisah visual penuh histori dan pendasaran teori.
AWAL KISAH
            Sayup-sayup adzan terdengar di salah satu sudut kota disebuah rumah mewah yang terdapat sebuah keluarga bahagia. Tetapi ternyata diantara kebahagiaan tersebut ada seorang remaja tanggung berusia 17 tahun yang merasa kalau hidup ini tidak untuknya. Ia yang dilahirkan cacat (tidak bisa berbicara) dan mempunyai penyakit mematikan. Tidak hanya itu dia juga diperlakukan tidak adil oleh adik dan kakaknya, berulang kali mereka diolok-olok oleh mereka berdua Dela dan Lyza, tetapi sampai sekarang ia masih sanggup bertahan karena ia masih mempunyai kakak dan adik bungsunya yang bernama Azma dan Defa.
Ø      Dan saat itu juga diruang keluarga tersebut
Azma: Adik-adik ayo sholat dulu, nonton tvnya disudahi dulu”  (Saat itu Defa,Dela,dan Lyza sedang menonton tv)
Dela,Defa&Lyza: Iya kak !
Defa: Sekalian berjama’ah kak”.      
Azma: Iya-iya, ngomong-ngomong Hanny sekarang ada dimana? Kok dari tadi gak kelihatan?”.
Defa: Mungkin ada dikamarnya kak ! Defa panggilin dulu ya.. (dengan penuh maksud, memanggil kakak tersayangnya itu)
            Saat itu Defa sampai didepan pintu kamar Hanny, Defa pun mengetok pintu
Defa: Kak Hanny…kak Hanny …! Kak Hanny ada didalam? Defa boleh masuk?


Dengan sedikit penasaran Defa pun membuka pintu kamar Hanny. Tiba-tiba suasana di dalam kamar Hanny sudah mengharu biru.
Hanny: (menangis dengan memegang selembar foto ayah dan ibu yang sedang dilihatnya)
            Hanny merenungkan takdirnya (tabiat hidupnya yang menderita) ia bertanya dalam hati.. kenapa dia yang sebenarnya, dilahirkan seperti itu. Tak dapat berbicara(bisu) dengan kanker yang menggrogoti tubuhnya.
Defa: Kak Hanny…! Kak Hanny kenapa”. (dengan mata yang mulai berkaca-kaca)
Hanny: (menggelengkan kepalanya dengan air mata yang terus menetes)
Defa: Kak Hanny… Kak Hanny kenapa’’ (dengan mata yang berkaca-kaca)
Hanny: (menggelengkan kepala untuk kedua kalinya dengan mengusap air mata)
Defa: Ayo kak, sholat !’’ (dengan meraih tangan Hanny dan menguspkan tangan satunya kemata Hanny)
            Lama kelamaan Hanny pun mau, Defa dan Hanny pun kemudian bergegas menyusul kak Azma untuk sholat berjama’ah ......
            Selesai sholat defa menghampiri Kak Azma untuk menceritakan hal yang baru saja terjadi pada kak Hanny.
Defa: kak…kak…! Kak Azma tunngu!
Azma: ada apa sayang?
Defa: begini kak tadi waktu defa ke kamar kak Hanny, Defa melihat kak Hanny menangis dengan memegang foto ayah dan ibu (dengan wajah memelas dan polos). Ada apa dengan kak Hanny ya kak?
Azma: (terdiam dan bertanya-tanya dalam hatinya sendiri)
Defa: (karena terlalu lama tak menjawab defa melambaikan tangannya ke muka kak Azma) kak Azma..! kak Azma…!”.
Azma: (terkejut dengan sedikir tersenyum) mungkin kak Hanny sedang merindukan ayah dan ibu! Sedah sana kamu segera belajar”. (perasaan Azma mulai khawatir)
            Defa pun pergi untuk belajar……



# KE ESOKAN HARINYA
            Mereka selesai makan bersama, diruang makan.
Azma: Adik-adikku tersayang kakak mau bolang sesuatu !”.
Dela: Bilang apa kak? ( dengan penuh penasaran ).
Lyza: Memang pentingkah kak Azma? Kok dibicarakan bersama? (dengan penuh penasaran).
Azma: Iya dik, besok kakak mendadak dapat panggilan kerja ke luar kota”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar